Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan Kementerian Pertahanannya untuk menerapkan gencatan senjata selama 36 jam di sepanjang garis depan di Ukraina untuk Natal Ortodoks Rusia. Gencatan senjata akan dimulai pada 6 Januari tengah malam.
Putin memutuskan untuk melakukan gencatan senjata setelah mendapatkan seruan dari Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia.
“Kami meminta pihak Ukraina untuk mengumumkan gencatan senjata dan memberi orang kesempatan untuk menghadiri kebaktian pada Malam Natal, serta pada hari kelahiran Kristus,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Dengan menyerukan gencatan senjata, Putin mungkin mencoba menghindari bencana militer lain selama hari perayaan di Rusia, kata seorang analis politik Rusia, Tatiana Stanovaya. Awal pekan ini serangan roket Ukraina menewaskan sedikitnya 89 tentara Rusia yang ditempatkan di sebuah sekolah kejuruan di Donbas, yang merupakan salah satu bencana militer terburuk Rusia dalam perang tersebut.
Gencatan senjata yang diumumkan oleh Rusia inipun ditangapi oleh Ukraina dengan dingin. Ukraina menolak gencatan senjata Rusia jika tentara Rusia tidak meninggalkan wilayahnya. Mereka diminta meninggalkan wilayah yang diduduki, baru setelah itu akan ada gencatan senjata sementara.
“Simpan kemunafikan pada diri Anda sendiri”. kata Mykhailo Podolyak, seorang penasihat di kantor presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, di Twitter.
Sebelumnya, Podolyak menggambarkan seruan Kirill sebagai jebakan sinis dan elemen propaganda.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato malamnya pada hari Kamis (5/1/2023) bahwa gencatan senjata yang diusulkan Rusia adalah tipuan.
Mereka sekarang ingin menggunakan Natal sebagai kedok, meskipun sebentar, untuk menghentikan gerak maju anak laki-laki kita di Donbas, dan membawa peralatan, amunisi, dan pasukan yang dimobilisasi lebih dekat ke posisi kita, ucapnya
Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan Ukraina, berbicara di televisi, mengatakan Kyiv tidak akan mengadakan negosiasi dengan Rusia tentang gencatan senjata Natal. Kementerian pertahanan di Moskwa mengatakan telah menerima perintah presiden dan mengarahkan pasukan untuk memulai gencatan senjata 36 jam mulai tengah hari pada 6 Januari.
|Baca Juga : Wamenkumham Tanggapi RUU PPRT yang Mangkrak 18 Tahun
You must be logged in to post a comment Login