Microsoft berencana untuk PHK atau memberhentikan ribuan karyawan. Rencananya posisi yang diperkirakan akan dipangkas di divisi sumber daya manusia dan teknik.
Langkah Microsoft melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan menandakan bahwa sektor teknologi masih tertekan. Apalagi, perusahaan teknologi lainnya yaitu Amazon dan Meta sebelumnya juga dikabarkan mengurangi karyawan karena permintaan melambat dan prospek ekonomi global yang memburuk.
“Dari perspektif gambaran besar, putaran lain PHK yang tertunda di Microsoft menunjukkan lingkungan tidak membaik, dan kemungkinan terus memburuk,” kata analis Morningstar, Dan Romanoff, dikutip dari Reuters, Rabu (18/1).
|Baca Juga: Erick Thohir Maju Jadi Calon Ketum PSSI dan Dukungan di Berbagai Daerah
Berdasarkan laporan dari Sky News yang dikutip oleh Reuters, Microsoft berencana untuk memangkas sekitar 5 persen tenaga kerjanya atau sekitar 11 ribu orang. Sementara itu, Insider melaporkan bahwa perusahaan berencana untuk memangkas perekrutan staf sebanyak sepertiga. Namun, pihak Microsoft belum mau mengomentari laporan tersebut.
Microsoft memiliki 221 ribu karyawan full time dengan 122 ribu di antaranya adalah warga AS dan 99 ribu lainnya merupakan karyawan internasional, per 30 Juni 2022.
Kondisi Microsoft sedang berada di bawah tekanan untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan di unit cloud-nya Azure, setelah beberapa kuartal penurunan di pasar komputer pribadi merugikan Windows dan penjualan perangkat. Pada Juli 2022, sebagian kecil peran telah dihilangkan. Lalu pada Oktober 2022, Axios memberitakan bahwa Microsoft telah memberhentikan kurang dari 1.000 karyawan di beberapa divisi.
You must be logged in to post a comment Login