Jakarta – Program Gubernur mengajar kembali dijalankan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dimana kali ini, Ganjar mengajar siswa-siswi di SMK Negeri 2 Wonogiri dengan sebuah tema ‘Peningkatan Karakter dalam Rangka Penanggulangan Bullying, Intoleransi dan Radikalisme’.
Dalam kesempatan mengajarnya tersebut, di hadapan ratusan murid SMK Negeri 2 Wonogiri, Ganjar menekankan peran institusi pendidikan dalam pencegahan penyebaran paham-paham radikalisme yang saat ini masih rawan disusupi terhadap anak-anak usia sekolah merupakan salah satu hal sangat penting untuk diketahui.
|Baca Juga: Heboh Cahaya Terang di Atas Gunung Merapi Diduga UFO, BRIN dan BPPTKG Buka Suara
“Ini kembali kegiatan Gubernur Mengajar kita hidupkan karena pandemi yang sudah mulai berkurang, antusias anak-anak juga sangat tinggi. Tadi pertanyaannya menarik, bagaimana mencegah radikalisme, bagaimana agar kita tidak tertular, bagaimana membentengi diri,” kata Ganjar dalam pemaparanya kepada ratusan murid SMK Negeri 2 Wonogiri.
Disamping itu Ganjar juga menjelaskan, soal suatu tindakan pencegahan penyebaran paham radikalisme di bangku sekolah dapat dilakukan, baik dengan cara memberikan murid materi pembelajaran secara langsung, maupun dengan praktik tentang toleransi kepada sesama agar membuat para siswa lebih paham arti toleransi untuk menghindari ada nya radikalisme dini.
Selin itu dalam kesempatan tersebut, Pemprov Jawa Tengah sendiri diketahui telah meneken kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), untuk melakukan kegiatan penyuluhan terkait pencegahan penyebaran paham radikalisme.
Disisi lain, Ganjar juga membuka sebuah Pusat Pelayanan Cegah Terorisme yang dapat diakses secara terbuka oleh seluruh masyarakat Jawa Tengah jika menemukan potensi paham-paham radikalisme disekitarnya.
“Saya haqqul yaqin, ini (pencegahan penyebaran radikalisme) proses dari pembelajaran yang membuat karakter mereka lebih baik,” ungkap mantan anggota DPR RI itu dengan tegas.
Bukan hanya menyampaikan pencegahan paham radikalisme, namun kepada para murid dan tenaga pengajar, Ganjar juga turut serta menuturkan ihwal pentingnya menghilangkan kasus bullying yang kerap terjadi di lingkungan sekolah.
Ganjar menegaskan, bagi para siswa-siswi saat ini yang dilakukan guru adalah harus mengajari merka lebih mendalam lagi tentang rasa saling mengasihi dan rasa saling menghormati antar satu murid dengan murid lainnya. Selain itu, Ganjar juga meminta budaya senioritas di sekolah dihilangkan.
Pasalnya, kata Ganjar, saat ini kebanyakan kasus bullying yang terjadi lantaran dilatarbelakangi faktor senioritas dan tidak bisa menerima perbedaan pendapat antar para murid.
Oleh skarena itu, Ganjar dalam kesempatan ini ingin mendorong pihak sekolah agar mampu menjadi tempat menempuh pendidikan sekaligus menjadi tempat bernaung para siswa dengan menciptakan lingkungan pendidikan yang menyenangkan.
“Di SMK 2 Negeri Wonogiri ini anak-anak kita dorong agar anak-anak SMK lebih menyiapkan dirinya ke depan. Sekaligus bagaimana mereka senang bersekolah dan saling menghormati antar murid dengan guru atau murid dengan murid,” jelas Ganjar.
Disamping itu Ganjar juga mengungkapkan, bahwa saat ini SMK Negeri 2 Wonogiri merupakan salah satu sekolah perpaduan unggulan antara sekolah vokasi dan sekolah gratis SMK Jateng yang menjadi program andalan Ganjar untuk memberikan akses pendidikan gratis bagi anak kurang mampu kedepannya.
Diharapkan, dengan adanya sekolah perpaduan dengan SMK Jateng itu, kedepanya akan semakin banyak anak kurang mampu yang dapat menikmati fasilitas pendidikan gratis yang diberikan Pemprov Jawa Tengah.
“Kita juga menyiapkan mereka karena sekolah ini bundling, jadi ada sekolah yang jalur khusus, ada yang kurang mampu dan ini ekstensi dari SMK Jateng yang gratis, sehingga ini kita padukan sekarang meskipun tidak boarding school,” tutur Ganjar.
“Kita harapkan banyak teman-teman dari keluarga tidak mampu bisa mengakses bantuan dan tentu saja bantuan-bantuan yang diberikan kepada mereka, agar mereka dapat akses lebih layak dan yang tidak mampu bisa menjadi bagian yang pakai fasilitas itu,” lanjut Ganjar kemudian.
Pingback: Heboh Cahaya Terang di Atas Gunung Merapi Diduga UFO, BRIN dan BPPTKG Buka Suara » Media Tangerang
Pingback: ICAN Education Consultant Akan Hadir di Jakarta dan Tangerang » Media Tangerang